Kumbang Daun
Hama ini disebabkan ileh kumbang Henose pilachna signatipennis atau Epilachna signatipennis. Bentuk tubuhnya oval, warna merah atau coklat kekuningan memiliki ukuran 6-8 mm.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik ( dengan campuran bawang putih, cabe rawit, jahe, jeruk dan sambiloto ) dan dengan melakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan inang.
Lalat Kacang
- Hama ini disebabkan oleh Agromyza phaseoli. Gejala yang terlihat akibat serangan daun berlubang-lubang dengan arah tertentu yakni dari tepi daun hingga ke tangkai atau tulang daun. Bahkan gejala yang lebih lanjut berupa pangkal batang yang membengkok atau pecah. Kemudian tanaman menjadi layu, berubah kuning dan akhirnya mati dalam umur yang masih muda. Jika tidak mengalami kematian maka tumbuhnya menjadi kerdil, sehingga produksinya sedikit.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan sedini mungkin yakni saat pengolahan tanah, setelah biji-biji buncis ditanam sebaiknya lahan langsung diberi penutup dari jerami daun pisang. Dan jika serangan terlalu berat maka segeralh dicabut dan kemudian dibakar atau dipendam dalam tanah.
Penggerek Daun
Hama ini disebabkan oleh ulat Etiella zinckenella. Gejala yang terlihat pada polong yang masih muda mengalami kerusakan, bijinya banyak yang keropos. Untuk kerusakan ini tidak sampai mematikan tanaman buncis.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan dengan menggunakan penyemprotan organik ( campuran bawang putih, cabe rawit,merica dan sambiloto ). Untuk waktu penyemprotan dilakukan segera setelah diketahui adanya serangan dan bisa diulangi beberapa kali menurut keperluan.
Ulat Penggulung Daun
Hama ini disebabkan oleh Ualt Lamprosema indicate dan L. diemenalis. Gejala yang terlihat daun menggulung dan terdapat ulat yang dilindungi oleh benang-benang sutra dan kotoran. Dan daun menjadi berlubang-lubang bekas gigitan dari tepi sampai ketulang utama, hingga habis hanya tinggal urat-uratnya saja.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan membuang dan membakar daun yang telah terjangkit.
Kutu Daun
Hama ini disebabkan oleh Aphis gossypii. Gejala akibat serangan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan batang memutar ( memilin ) daun menjadi keriting dan berwarna kuning.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami yakni lembing, lalat dan jenis coccinellidae dan dengan menggunakan pestisida organik.
Ulat Jengkal Semu
Hama ini bila menyerang tanaman gejala yang terlihat daun-daun tanaman menjadi kerdil.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yakni dengan membersihkan gulma-gulma yang dapat dijadikan sebagai tempat persembunyian hama tersebut atau dengan menggunakan pestisida organik.
Penyakit Pada Tanaman Buncis
Antraknosa
Penyakit ini disebabakan oleh cendawan Colletotrichum lindemuthianum. Gejala akibat serangan penyakit ini terdapat bercak-bercak kecil berwarna coklat pada polong buncis muda dan bercak hitam atau coklat tua dibagian batang tanaman tua.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan memakai benih yang benar-benar bebas dari penyakit dan dengan pergiliran tanaman.
Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan cercospora canescens. Gejala yang terlihat akibat serangan penyakit ini daun bercak-bercak berwarna cokelat kekuningan. Lama-kelamaan bercak akan menjadi melebar dan bagian tepinya terdapat pita yang berwarna kuning. Akibat serangan lebih parah, daun menjadi layu lalu berguguran. Dan bila menyerang sampai ke polong maka polong berbercak kelabu serta biji yang terbentuk kurang padat dan ringan.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan sebelum ditanam benih tersebut direndam air panas dengan suhu 48 derajat Celsius selama dalam waktu 30 menit, rotasi tanaman dan dengan melakukan memotong bagian tanaman yang telah terserang.
Embun Tepung
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Erysiphe polygoni. Gejala yang terlihat akibat serangan penyakit ini pada daun, batang, bunga dan buah berwarna putih keabuan. bila serangan pada bunga ringan, maka polong masih dapat terbentuk. Namun bila gagal serangannya berat akan dapat menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kering dan akhirnya mati. Bila polong yang diserang maka polong tidak gugur, tetapi akan meninggalkan bekas berwarna cokelat sehingga kualitasnya menurun.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan pada bagian yang sudah terserang sebaiknya dipotong atau dibakar dan dapat juga disemprot dengan menggunakan pestisida organik.
Ujung Keriting
Penyakit ini disebabkan oleh virus mosaic keriting yang penularnya biasanya melalui vector serangga yaitu sejenis kutu loncat dari family yassidae. Gejala yang terlihat akibat serangan penyakit ini pada daun-daun muda menjadi keriting dan berwarna kuning, sedangkan daun yang sudah tua menggulung atau memilin. Biasanya daun-daun terasa lebih kaku, tangkai daun mengeriting ke bawah dan batang tidak normal dan pada tanaman yang masih muda yang terserang akan menjadi kerdil.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menanam bibit buncis yang tahan dan dengan mencabut dan membakar tanaman yang telah terserang penyakit ini.
Hawar Daun
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri xanthomonas campestris. Gejala yang terlihatr akibat serangan penyakit ini terlihat bercak kuning dibagian tepi daun, kemudian meluas menuju tulang daun tengah. Daun terlihat layu, kering dan berwarna cokelat kekuningan. Bila serangan terlalu hebat maka daun mejadi berwarna kuning seluruhnya dan akhirnya rontok. Bila gejala meluas ke batang maka tanaman lama-kelamaan akan mati.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan memakai benih yang bebas dari penyakit dan selalu menjaga kebersihan lahan tanaman dari gulma dengan melakukan penyiangan.
Busuk Lunak
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotopora. Gejala serangan penyakit ini yakni berbercak, berair dan warnanya menjadi kecokelatan. Gejala ini akan cepat menjalar keseluruh bagian tanaman sehingga tanaman menjadi lunak, berlendir dan berbau busuk. Kadang-kadang juga bisa roboh bila yang terserang batangnya.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan membakar dan membuang tanaman yang terjangkit, menjaga kebersihan lingkungan tanaman dan dengan menyemprotkan pestisida organik.
Penyakit Karat
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan uromyces appendiculatus. Gejala yang terlihat pada jaringan daun terdapat bintik-bintik berwarna cokelat baik dipermukaan daun sebelah atas maupun bawah dan biasanya dikelilingi oleh jaringan khlorosis.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menanam bibit yang tahan terhadap penyakit karat yakni manoa wonder, dengan mencabut dan membakar tanaman yang telah terjangkit atau dengan menggunakan pestisida organik.
Penyakit Layu
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pseudomonas sollanacearum. Gejala yang terlihat akibat serangan penyakit ini tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil. Bila batang tanaman yang terserang dipotong melintang, makan akan terlihat warna cokelat dan kalau dipijit keluar lender berwarna putih. Kadang-kadang warna cokelat ini bisa sampai ke daun. Akar yang sakit juga berwarna cokelat.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan penyiraman tanaman dengan air yang bebas dari penyakit, dengan rotasi tanaman dan dengan penyemprotan dengan fungisida Agrept 20 WP dengan konsentrasi 0,5-1 gram/liter air.
Penyakit Damping Off
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan phytium sp. Gejala yang terlihat pada bagian batang yang terletak dibawah keeping biji ( hipokotil ) berwarna putih pucat karena mengalami kerusakan klorofil. Akibatnya terjadi nekrosa secara cepat, jaringan yang berada diatas tanah menjadi mengkerut dan mengecil sehingga batang tidak kuat lagi menyangga kotiledon dan kemudian tanaman menjadi roboh.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakuka dengan menyiram tanaman dengan air yang bebas penyakit dan dengan penyemprotkan pestisida organik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan.
http://www.ruangtani.com/